13 December, 2021
FT UNS - Diberlakukannya Pasar Bebas ASEAN Tahun 2015 melalui Mutual Recognition Arrangement (MRA) for Architectural Services menjadi salah satu tantangan bagi Pendidikan Tinggi Arsitektur. Model pembelajaran yang lebih dinamis, multidisiplin, dan fokus dalam menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kompetensi dan diakui secara nasional, regional dan internasional merupakan tuntutan perubahan di era sekarang. Dalam rangka mengupayakan penyetaraan mutu dan pemahaman mengenai kualifikasi bermacam bidang pekerjaan dan profesi, maka perlu mengikuti standar kualifikasi internasional.
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta khususnya Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik (FT) mengadakan Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sebagai langkah kerja sama dalam upaya pembentukan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) pada Senin, 6 Desember 2021.
Acara yang berlangsung secara hybrid tersebut diawali dengan peresmian Ruang Multimedia Fakultas Teknik UNS dengan melakukan pemotongan tumpeng oleh Rektor UNS, yang kemudian dilanjutkan oleh penandatanganan MoU. Mengawali sambutan, Ketua Umum IAI Pengurus Nasional, Ar. G Budi Yulianto, IAI, AA, menyampaikan harapannya agar UNS bisa menjadi salah satu penggerak Pendidikan Profesi Arsitektur lain di Jawa Tengah.
“Kami dari Arsitek Nasional sangat berterima kasih kepada UNS karena dengan segala upayanya mengupayakan agar di UNS didirikan PPAr dalam waktu cepat dan saya harap ini menjadi salah satu kerja sama yang baik. Mengingat pasarnya sangat banyak, apalagi di Jawa Tengah ini lingkupnya sampai ke timur utara dan barat. Saya rasa tidak memerlukan waktu lama PPAr ini akan menjadi trend tersendiri dalam pendidikan arsitektur dan diharapkan UNS menjadi salah satu motor di Jawa Tengah,” kata dalam sambutannya
Selanjutnya, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., dalam sambutannya mengapresiasi FT UNS yang menjalin kerja sama dengan IAI. “Saya sangat berharap bahwa profesionalisme rekan-rekan arsitek tidak hanya orientasi pada bisnis saja, tetapi juga bagaimana rekan-rekan arsitek khususnya adalah Ikatan Arsitek Indonesia itu melakukan networking dan kerja sama dengan khususnya perguruan tinggi. Saya mengapresiasi siang hari ini Ikatan Arsitek Indonesia melakukan penandatanganan dengan UNS dan nanti akan ditindaklanjuti dengan Kaprodi Arsitektur. Ini juga merupakan model sistem pendidikan yang baru yang dilaunching oleh Mas Menteri, yakni Merdeka Belajar,” ungkap Prof. Jamal selaku Rektor UNS.
Ketua penyelenggara Pendidikan Profesi Arsitektur FT UNS, Dr. Yosafat Winarto mengatakan, “Nota Kesepahaman ini menjadi induk/payung dari perjanjian kerjasama yang disusun secara tersendiri agar nantinya kegiatan dapat dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh pihak yang bersangkutan. Adapun sebagai mitra kerja dan mitra belajar bagi Perguruan Tinggi Arsitektur dalam Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr), lingkup utama kerjasama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) diantaranya: menyediakan Dosen mata kuliah, Dosen Tamu, dan Reviewer untuk berbagai ujian terkait keprofesian, yang turut andil dalam pengembangan ilmu keprofesian, arsitektur, etika profesi, serta kerjasama Publikasi Kegiatan”.
Beliau juga mengatakan pembukaan Prodi PP Ar FT UNS juga bertujuan untuk menjalankan amanat UU RI No. 6 tahun 2017 tentang Arsitek, menyetarakan pendidikan calon arsitek alumni UNS dengan standar dunia sesuai kesepakatan Canberra Accord (kurikulum pendidikan arsitektur 5 tahun yg dicapai dengan skema 4+1 tahun) serta mempersiapkan prodi arsitektur FT UNS menuju akreditasi internasional KAAB (Korean Architectural Accreditation Board). Berharap di tahun 2022 program PP Ar FT UNS telah bisa terselenggara.
Humas FT/ FAT, Editor/ KNH